Rabu, 04 Maret 2015

SEMUA BERAWAL DARI KATA "SUKA"

Bicara soal cita-cita, pasti semua orang mempunyai cita-cita. Ada yang ingin menjadi dokter, pilot, polisi, dll. Namun apa jadinya bila apa yang kita cita-citakan tidak sesuai kenyataan alias nyelempang? Hal itulah yang tengah dirasakan Anang Hidayat selama 8 tahun silam.
"Kalau boleh jujur, dulu saya pengennya jadi polisi. Namun karena ada suatu hal yang tidak bisa di torerir, akhirnya impian itu saya buang jauh-jauh." ujarnya.
Nanang, panggilan akrab anak tunggal ini; adalah seorang instruktur Aerobik Nasional. Cerita ini dimulai ketika Nanang sedang berolahraga disuatu sanggar olahraga, dan tiba-tiba dia melihat ada suatu jenis olahraga yang menarik pandangan matanya. "Jadi waktu itu saya lagi jalan mau pulang ke rumah, tiba-tiba saya melihat ada sekumpulan orang sedang olahraga tapi anehnya pakai musik dan gerakannya sangat energik. Jadi saya cari tau itu olahraga apa, ternyata namanya aerobik. Lalu saya tertarik, saya menekuni dunia aerobik dengan sungguh-sungguh. Dan akhirnya jadilah seperti saya yang sekarang."
Bicara soal olahraga, Nanang memang juaranya. Pria bertubuh kekar ini mengaku bisa semua jenis olahraga seperti Volly, Basket, Renang dan masih banyak jenis olahraga lainnya.
Namun dari semua jenis olahraga yang ada, hatinya tetap tertuju pada aerobik.
"Ya mau gimana lagi, awalnya saja sudah suka; jadi saya tekuni dengan serius. Dan keseriusan ini membuahkan hasil yang sangat luar biasa bagi saya dan keluarga. Saya bisa mengangkat derajat keluarga dan yang pastinya bisa membuat kedua orangtua saya bangga,"
Bicara soal prestasi, Nanang juga jagonya! Begitu banyak jenis medali yang ia miliki, mulai medali perunggu hingga emas; piala wilayah sampai piala nasional; dan ratusan piagam yang telah ia terima.
"Inilah kerja keras saya selama ini, tidak sia-sia. Selain itu, saya juga mendapat beasiswa sekolah aerobik di Australia. Dan berkat sekolah itu, saya mendapat lisensi dari Australia dan saya sekarang bisa punya tempat aerobik kecil-kecilan di rumah; dan tentu saja saya sudah bisa mengajar dimana-mana."
Namanya saja perjalanan hidup, tentu ada pasang surut. Namun hal itu tidak membuat Nanang cemas, takut ataupun khawatir.
"Kalau mau menyerah saya selalu ingat orang tua, ingat almarhum ibu yang paling penting" katanya. 
Nanang mengaku bahwa almarhum ibu adalah orang yang paling dia ingin banggakan. "Kalau ingat ibu kadang sedih. Karena saya sukses sekarang, tanpa adanya ibu"
Nanang berharap para anak muda bisa rajin berolahraga. Karena anak jaman sekarang terlihat sudah malas berolahraga. "Lha anak jaman sekarang disuruh olahraga aja susah, gitu minta sehat. Kan susah" ujarnya sambil ketawa.
Di sisi lain, Nanang berharap semoga olahraga aerobik tetap berjaya dan seluruh lapisan masyarakat bisa mengikuti pola hidup sehat dan panjang umur. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar